Belu, 19 Maret 2024 BSIP NTT bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Belu bersama staf, Dandim Kabupaten Belu didampingi para Babinsa, PUPR Kabupaten Belu dan BWS NTT secara bersama-sama melakukan CPCL Pompanisasi. Dalam kegiatan CPCL hari pertama tersebut tim dipandu oleh koordinator PPL Kecamatan Raimanuk Vitalis yang diarahkan pada dua lokasi.

Kelompoktani Dik Laka Desa Leontolu, Kecamatan Raimanuk. Dilokasi tersebut ketua kelompoktani Jonifasius Ulu menyapa semua yang hadir dan menyampaikan harapannya agar kiranya para petani bisa segera dibantu dengan alat mesin pompa air karena sawah yang baru selesai ditanam sudah mulai kekeringan karena air hujan yang diharapkan masih turun ternyata sudah berhenti. Dilokasi ini tersedia satu buah sumur bor dengan debit yang cukup besar yang bisa mengairi sawah ± 10 ha namun petani tidak memiliki alat mesin pompa air. Apabila pemerintah bisa membantu satu mesin pompa air 3 inci maka pada MT 2 petani akan menambah perluasan areal tanam ±10 ha.

Di Kelompoktani Malibur Desa Loentolu Kecamatan Raimanuk ada lahan tadah hujan seluas 15 ha yang tidak bisa diolah petani karena debit air sumur bor P2AT yang ada dilokasi tersebut debitmya yang berangsur berkurang. Dan disekitar lokasi areal sawah tersebut ada sumber daya air kali hidup dengan jarak sekitar 300m. Ketua kelompok Viktor Taek yang datang menemui tim menyampaikan siap melakukan perluasan areal tanam di MT 2 apabila dibantu mesin pompa air 4 inci.

Selanjutnya staf PSP Dinas Pertanian Kabupaten Belu memandu tim untuk melanjutkan kegiatan CPCL di lokasi ketiga yakni; pada lokasi Embung Oebaun Desa Bakustulama ada satu buah embung yang dibangun Pemda Kabupaten Belu dengan kapasitas yang cukup besar dan bisa mengairi sawah seluas 15 ha, namun belum digunakan petani karena belum memiliki mesin pompa air. Koordinator Penyuluh Sito Dacosta mengungkapkan kesediaan mendampingi petani untuk melakukan perluasan areal tanam pada MT 2 apabila pemerintah membantu 1 unit mesin pompa air dan perpipaan.